Berhenti
Tulisan yang belum sempurna ( part 5 ) the end |
Cinta itu sederhana
Sesederhana berjalan tepat
disampingmu
Sesederhana memandang senyumanmu
Entah apa yang kurasakan saat
ini, semua rasa ini masih begitu abstrak. Terkadang berada didekatmu membuatku
deg-degan namun ada suatu saat dimana aku tak merasakan apapun. Entah ini hanya
sekedar rasa mengagumi atau lebih, yang pasti aku menikmati semua dalam diam.
Diam-diam menatap wajahmu
Diam-diam tertawa bersamamu
Diam-diam mengagumi dirimu
Aku masih menjaga jarak antara
kau dan aku. Tidak menjauh, tidak mendekat agar rasa yang mulai merambat hatiku
ini tidak mudah kau tau.
“ Tuhan jika dia memiliki rasa
yang sama maka buatlah hatiku berdegup kencang namun jika tidak maka ku mohon
jangan biarkan aku merasakannya “ doaku ketika aku ingin tau apa yang dirasakan
Reza padaku.
Tok..tok..
“ Masuk
aja, ga dikunci kok “ jawab Rena dari dalam kamarnya.
“ Lagi
ngapain ?” tanyaku sambil menengok masuk.
“
Ngapain nengok kayak gitu, ayo masuk. Ini aku lagi ngerjain tugasku soalnya
besok harus dikumpul “ jawab Rena sambil
terus memandangi layar leptopnya.
“ Aku
ganggu dong “ ucapku tak enak.
“ Ga
apa lagian ini juga udah kelas kok !” seru Rena.
“ Ya
udah “.
“ Kamu
pasti pengen mengatakan sesuatukan ? Katakan saja aku siap mendengar “ Rena
berkata dan mengalihkan tatapannya dari layar leptop kepadaku.
Rena
sangat tau diriku. Aku sangat jarang bermain dikamarnya. Meskipun kami tinggal
sekos namun aku lebih sering dikamar. Rena yang selalu bermain dikamarku, namun
jika aku yang berkunjung kekamarnya maka ada sesuatu yang ingin kukatakan.
“
Mmm…ini soal Reza “ ucapku singkat.
Rena tetap diam dan memandangku.
Aku
mencoba mengambil posisi yang nyaman.
“ Aku
telah dapat jawabannya “ ucapku singkat lagi.
“
Maksud kamu, kamu udah ngungkapin perasaan kamu pada Reza ?” tanya Rena tanpa
bisa menyembunyikan raut wajahnya yang terkejut.
“ Ga,
kamu taukan aku ga mungkin bisa ngelakuin itu “ aku diam sejenak menarik napas
dan melanjutkan perkataanku. “ Maksud
aku mendapat jawaban itu, kamu ingatkan doaku yang waktu itu ?. Jika Reza
memeliki rasa yang sama padaku, maka ku mohon pasa Tuhan untuk membuat hatiku
merasakan deg-degan sama seperti yang aku rasain dulu tapi jika tidak maka
jangan membuatku merasakan apapun. Dan aku tidak merasakan apapun “.
“
Gimana caranya kamu tau, emang kamu ngapain ?” tanya Rena terlihat penasaran.
“ Tadi
aku bertemu Reza dikantin kampus waktu aku sedang mencari tempat yang kosong.
Dia manggil aku untuk duduk bersamanya, aku ga bisa ngelakuin apapun karna
hanya ada satu tempat yang kosong dan itu tepat disamping Reza “ aku diam
sejenak, menarik napas. Rena masih memusatkan perhatiannya padaku.
“ Bagaimana ini, apakah aku harus
mengambil tempat disampingnya atau aku
pergi saja ? Apakah ini saatnya aku membuktikan perasaanku dan mendapat jawabannya
?” aku membatin.
“ Iya aku harus tau jawabannya
sekarang !” putusku.
Aku mengambil langkah pertama
menuju kearahnya.
Aku tak merasakan sesuatu.
Mungkin sebentar lagi.
Langkah kedua, ketiga,
keempat…aku masih belum merasakannya.
Langkah kelima dan aku berada
tepat didepannya namun belum terasa apapun.
Mungkin sedikit lagi dengan
mengambil jarak lebih dekat.
Aku mengambil tempat disisinya.
Dia memandangku, dia tersenyum dan menyapaku “ Hai “.
“ Hai “ sapaku balik dan aku
masih belum merasakannya..
Aku mulai menyantap makan
siangku namun pikiranku tetap terpusat pada rasa yang kini belum muncul
kepermukaan. Ada apa denganku, bukankah aku tak benar-benar menginginkan rasa
itu, mengapa kini aku berharap merasakan sesuatu yang special.
“ Masih ada kelas ?” tanya Reza
padaku.
“ Udah ga ada kok, kita kan
sekelas “ jawabku singkat dan masih terpusat pada perasaanku.
“ Ow iya sih, nanya aja kirain
kamu ada kontrak mata kuliah yang berbedakan bisa aja “.
“ Udah ga ada kok “ ucapku
singkat lagi.
Aku kembali memikirkan
perasaanku, kenapa belum ada rasa itu ? Apakah ini artinya Reza tak memiliki perasaan terhadapku. Aku
akan memberi waktu hingga makan siangku habis, jika aku masih belum merasakan
sesuatu maka benar Reza tak memiliki rasa yang sama denganku.
Aku tak tau berapa lama waktu
berlalu namun rasanya begitu lama bagiku. Begitu lama untuk mendapat jawaban
atas doaku.
“ Aku duluan ya “ pamit Reza
sambil tersenyum. Aku menyukai.
“ Ow iya “ kataku singkat.
Dan aku mendapatkan jawabannya.
“ Reza ga punya rasa yang
sama Ren “ aku menyelesaikan ceritaku dan aku tak dapat mengartikan perasaanku
saat ini.
“
Gimana perasaan kamu saat ini ?” tanya Rena sambil tetap memandangku.
“
Entahlah, rasanya biasa aja ya walaupun ada sedikit rasa kecewe. Mungkin tanpa
aku sadari, hatiku mengharapkan sesuatu yang lebih “ jawabku.
“
Inilah yang terbaik untukmu, mungkin saat ini bukan waktu yang tepat untukmu.
Mungkin sebenarnya hatimu hanya ingin membuktikan pada pemiliknya bahwa dia
tidak mati. Hatimu masih bisa merasakan sesuatu yang namanya tertarik dan
menyukai seseorang. Mungkin bukan Reza orangnya, yakin deh aka nada seseorang
yang mampu ngebuat kamu rasa itu lagi “ Rena mengambil tempat disisiku dan
memelukku.
“
Paling ga kamu harus seneng karna kamu mendapakan jawabannya sebelum kamu
bener-bener menginginkannya. Jika itu terjadi maka kamu akan menyakiti hatimu
lagi “ ucapan Rena membuat hatiku hangat.
“ Iya
kamu bener, aku juga memikirkan hal yang sama. Semua masih terlalu awal jadi
aku masih bisa mengambil jarak dan melupakan semuanya “ aku melepaskan pelukan
Rena.
“
Makasih ya, aku lebih lega sekarang “ ucapku pada Rena.
“ Iya
sama-sama. Kapanpun kamu butuh, aku selalu ada “ ucap Rena dan memberikan
senyum manisnya.
“ Ya
udah aku kekamar dulu “ pamitku.
“ Iya, sweet dream ya “.
Aku
kembali kekamarku, berbaring dan memikirkan semua yang dikatakan Rena. Iya mungkin
belum saatnya, mungkin bukan dia orangnya.
Hey..kamu
Iya kamu.
Tau ga sih kalo aku suka sama
kamu.
Tapi kini aku memutuskan untuk
berhenti.
Berhenti diam-diam memandangmu
Berhenti diam-diam tertawa
bersamamu
Berhenti diam-diam menyukaimu
Iya aku menyukaimu
Tapi mengapa kau tak
menyadarinya
Menyadari jika aku diam-diam
menaruh perhatian terhadapmu.
Iya aku menyukaimu
Namun kini aku berhenti, karena
kau tak pernah berbalik untuk memandang kearahku.
Dan inilah akhirnya, disaat hati
tak merasakan rasa yang seharusnya ada maka semuanya harus diakhiri. Jangan
memaksakan sesuatu yang memang sulit terjadi. Cinta butuh waktu namun terkadang
waktu tak dapat memberikan jawabannya karena hanya hati yang tau, apa yang
terbaik untuk pemiliknya.
Untukmu, orang baru yang masuk
dalam hidupku. Memberikan keindahan melalui senyum manismu. Kendis Manis ;)