Minggu, 14 Juli 2019

Akal Hatiku

 AKAL HATIKU

Terima kasih karena semua yang Engkau buat baik adanya
Terima kasih karena dalam diam aku bisa menemukan jawabannya
Terima kasih karena selalu membuatku bisa menemukan satu alasan untuk tetap bertahan ketika seribu alasan datang untuk melepaskan
Terima kasih karena selalu bisa membuatku sadar betapa berartinya dia dalam keseharianku
Terima kasih karena selalu membuatku berusaha menjadi yang terbaik bukan hanya untuk diriku sendiri tetapi juga untuk dia
Kemana arah langkah kakiku pergi, aku ingin selalu bisa meraihmu dalam genggamanku
Kemanapun aku pergi mencari jawabannya, sejauh apapun itu jawabannya selalu sama. Kamu
Seliar apapun anganku berkelana, pada akhirnya akan berakhir padamu
Seberapapun beratnya setiap langkah kaki melangkah, kenangan bagaikan pemanis yang meringankan segala sesuatunya.

Ada seorang lelaki dengan semua kekurangan dan kelebihannya datang menghampiriku
Awalnya bayangnyapun tak kusadari
Lalu mungkin saja doanya mengetuk hati dan mataku
"Ah ada sesuatu yang sedang berusaha mengintip kedalam keseharianku"' benakku.
"Bisakah kau ijinkan aku sejenak memandang keseharianmu" tanya dia
"Pergilah, tak ada tempat untukmu disini" jawabku
"Aku hanya butuh waktu sebentar saja,takkan lama. Sungguh aku tertarik ingin melihat sekilas, lalu jika kamu masih tak nyaman, maka aku akan melangkah pergi dan takkan berpaling lagi" dia masih berusaha.
"Ah sudahlah. Terserah kamu saja jangan lama" putusku.
Lalu dia datang dalam keseharianku. Awalnya aku berniat menyuruhnya pergi dalam beberapa waktu yang sangat singkat. Namun ada sesuatu yang menahanku, "sepertinya dia baik" hatiku mencoba memberikan pendapatnya.
"tidak seperti itu, segeralah suruh dia keluar sebelum nanti kamu akan menyesalinya" benakku membantah.
"waktumu habis, kamu bisa pergi" kataku.
"baiklah, aku pergi" ucapnya. Dia melangkah perlahan keluar dari keseharianku lalu ada sesuatu dalam hatiku yang terasa melangkah keluar bersamanya "jangan biarkan dia pergi, percayalah padaku, kamu takkan pernah kecewa padanya" hatiku berkata lagi.
"tunggu..." ucapku tanpa bisa kutahan. "tetaplah disini jika kamu nyaman" ucapku lalu dia tersenyum.
"baiklah aku nyaman dan akan tetap disini, aku akan mencari tempatku sendiri dan aku akan membuat tempat ini spesial" katanya
"baiklah" kataku pasrah.
Lalu dengan berjalannya waktu dia mendapatkan tempatnya sendiri disini, dalam keseharianku.
Dia memilih tempatnya sendiri dan dia membuatnya spesial tanpa kusadari.
Lalu keseharianku mulai terbiasa dengan kehadirannya.
Lalu keseharianku mulai bergantung pada kehadirannya.
Lalu tanpa kusadari hatiku mulai terarah padanya
"masih tak ingin kamu suruh dia pergi ?" akalku mengingatkan. " dia bisa saja mengubah keseharianmu dan pada akhirnya menyakitimu. sadarkah kamu jika kamu mulai bergantung padanya" akalku terus berkata
"tak ada yang tau akan seperti apa, jalani saja" hatiku berkata menguatkan. "percayalah padaku" sambung hatiku
Lalu aku mulai benar-benar membiarkan dia mengambil tempat yang spesial dalam keseharianku
Lalu aku membiarkan dia ikut andil dalam keseharianku
Lalu aku mulai masuk bersamanya dan duduk bersamanya ditempat spesialnya "ternyata nyaman" kataku padanya. dia tersenyum "kamu juga bisa memilih tempatmu dan tinggal jika kamu mau".
"benarkah ? bisakah aku memilih tempatku dan diam disitu ? didalam keseharianmu ?" tanyaku lagi.
"ya..kamu bebas masuk dalam keseharianku. aku sangat bahagia jika itu terjadi" katanya dengan senyum merekah.
Lalu aku berjalan perlahan dan memilih tempatku dan memilih diam didalamnya. dalam kesehariannya.
"ini peringatan terakhir dariku, keluarlah dan perintahkan dia untuk pergi" akalku mulai geram
"tak apa, percaya padaku pada akhirnya semua akan baik-baik saja" hatiku mencoba memberikan keyakinannya.
"iya tenang saja semua akan baik-baik saja, tidakkah kamu lihat bahwa aku bahagia ? dengan dia didalam keseharianku dan akupun sebaliknya" ucapku berusaha menenangkan akalku yang tak dapat dibendung. "aku yakin semua akan baik-baik saja".
Lalu perlahan kami berbagi keseharian kami.
Aku diam dalam kesehariannya
Dan dia diam dalam keseharianku
Waktu berjalan....
Lalu tempat kami terasa semakin nyaman untuk kami masing-masing
"bisakah kita seperti ini dalam waktu yang sangat lama" tanya nya padaku
aku mengangguk dengan bahagia "hem" jawabku "aku ingin menghabiskan banyak hal dalam keseharianku bersamamu"
"baiklah mari lewati keseharian kita bersama. bagaimana jika kita jadikan satu ? satu tempat untuk kita berdua dan saling bergantung satu sama lain dalam keseharian" katanya.
"aku suka" senyumku merekah.
Lalu kami satukan tempat kami, tempat dimana akan menjadi tempat ternyaman kami untuk melewati banyak hal bersama dalam keseharian kami.
Lalu keseharian kami menjadi satu dan kami saling bergantung satu sama lain.
Lalu..suatu ketika pintu itu diketuk lagi, keseharianku diusik entah dari mana
Lalu tanpa kusadari ku biarkan pengetuk itu masuk dan mempengaruhi keseharianku bersamanya. Egois...dia datang begitu saja dan masuk begitu saja tanpa meminja ijinku.
Dia terusik dengan tamu itu dan membuatnya tidak nyaman "aku tak nyaman, tak bisakah kamu untuk berusaha mencegah dia masuk dalam keseharian kita " tanya nya.
"jangan membentakku, aku juga tak tau bagaimana dia bisa masuk dan mempengaruhi keseharianku serta merusak keseharian kita, kamu sangka aku nyaman dengan semua ini?" bentakku
Lalu dia diam.
"sudah kukatakan kamu akan menyesal pada akhirnya" akalku berkata.
"tak perlu marah, kamu seharusnya lebih bisa mengontrol dirimu. egois tak baik untukmu dan keseharian kalian" hatiku menasehati "berusahalah perlahan agar perlahan dengan sendirinya dia akan pergi"
Lalu aku berusaha menyuruh tamu itu pergi...dengan segenap usaha diapun pergi.
Namun terkadang, sesekali dia mampir dalam kesehariaku. Egois
Lalu keseharianku mulai terbiasa dengan kehadirannya. Egois
Kami berusaha, aku berusaha agar sebisa mungkin egois itu tidak mengusik tempat ternyaman kami.
Lalu diapun mulai terbiasa dan bisa menjalani keseharian kami seperti sedia kala.
Lalu waktu berjalan dan pintunya terketuk
Dia mencoba menahan dengan segenap usahanya untuk tak membiarkan pengetuk pintu itu masuk dalam kesehariannya, dalam keseharian kami
Namun aku melepaskan sedikit saja usaha lalu sang pengetuk pintu itu masuk. Amarah
Amarah...dia datang karena aku lengah sedikit saja dan menguasai dirinya
Lalu aku melihat sesuatu yang berbeda yang tak pernah ada sebelumnya. Amarah
"lihatlah..itu dirinya. masih ingin bertahan ?" akalku berkata
"minta maaflah. minta maaf takkan mengurangi apapun dalam dirimu. kamu yang salah karena lengah" ucap hatiku
"aku minta maaf" ucapku padanya
Seketika dia meredah dan pergi begitu saja. Amarah
"jangan takut aku tak seperti itu, maaf karena membiarkannya menguasai diriku dan melukaimu" ucapnya padaku
"akan ada banyak hal yang masuk dalam keseharian kalian. entah mengetuk pintu milikmu ataupun menggedor pintu miliknya yang bisa merusak tempat nyaman yang telah kalian cipta bersama. namun ingatlah bahwa segala sesuatu akan berlalu dan keseharian kalian akan kembali lagi berjalan seperti biasa. tamu akan selalu ada dalam berbagai bentuk dan kalianlah yang memutusakan ingin membiarkan dia menetap dan merusak keseharian kalian atau berusaha membiarkan dia pergi dengan sendirinya. percayalah padaku, semua akan baik-baik saja jika kalian tetap berusaha dan yakin satu sama lain" hatiku meyakinkan

Jumat, 28 Juni 2019

Kamu

Suatu ketika aku bertanya pada diriku bagaimana dan sejak kapan aku benar menyadari rasaku ini padanya ?
Sesosok lelaki yang menghampiriku dengan segala kesederhanaan dan menawarkan cintanya
Sesosok lelaki yang begitu sangat sederhana yang dengan perlahan membuatku berpaling padanya
Sesosok lelaki yang hanya datang dengan segenggam rasa yang ditawarkan padaku
Ada saat dimana rasa syukur dalam diriku meluap begitu saja
Rasanya ucapan syukur takkan cukup
Rasanya trimakasih takkan bisa memenuhi relung ini
Rasanya kebahagiaan memuncak begitu saja
Rasanya begitu hangat
Tuhan itu hebat
Karena menciptakan seseorang sepertimu
Tuhan itu baik
Karena membentuk seseorang sepertimu
Tuhan itu luar biasa
Karena menghadirkan seseorang sepertimu
Tuhan itu ajaib
Karena membentuk iman yang dimiliki seseorang sepertimu
Seseorang yang sederhana
Seorang lelaki yang tak pernah malu dengan segala kesederhanaannya
Seorang lelaki yang nyaman dengan semua kesederhanaan
Seorang lelaki yang tanpa disadarinya membuatku malu karena tak bisa seperti dia
Seorang lelaki yang tanpa disadarinya mengajarkanku tentang apa itu rasa syukur
Seorang lelaki yang tanpa disadarinya bahwa dia begitu menarik dan unik
Seorang lelaki yang menarik dengan semua kesederhanaannya
Seorang lelaki yang unik dengan kepercayaan dirinya
Seorang lelaki yang selalu berusaha melakukan yang terbaik darinya
Dan aku beruntung karena memilikinya dalam hidupku saat ini

Kamu


Ada saat dimana rasa syukur dalam diriku meluap begitu saja
Rasanya ucapan syukur takkan cukup
Rasanya trimakasih takkan bisa memenuhi relung ini
Rasanya kebahagiaan memuncak begitu saja
Rasanya begitu hangat

Tuhan itu hebat
Karena menciptakan seseorang sepertimu
Tuhan itu baik
Karena membentuk seseorang sepertimu
Tuhan itu luar biasa
Karena menghadirkan seseorang sepertimu
Tuhan itu ajaib
Karena membentuk iman yang dimiliki seseorang sepertimu
Seseorang yang sederhana
Seorang lelaki yang tak pernah malu dengan segala kesederhanaannya
Seorang lelaki yang nyaman dengan semua kesederhanaan
Seorang lelaki yang tanpa disadarinya membuatku malu karena tak bisa seperti dia
Seorang lelaki yang tanpa disadarinya mengajarkanku tentang apa itu rasa syukur
Seorang lelaki yang tanpa disadarinya bahwa dia begitu menarik dan unik
Seorang lelaki yang menarik dengan semua kesederhanaannya
Seorang lelaki yang unik dengan kepercayaan dirinya
Dan aku beruntung karena memilikinya dalam hidupku saat ini