Rabu, 20 Maret 2013

Tulisan yang Belum Sempurna
part II


                Hari itu, dia menyapaku. Sapaan itu membuat sebuah getaran hangat dihatiku. Aku tersenyum dalam hati melihat senyum manisnya itu. Dia hanya berjarak semeter dariku, namun getaran-getaran itu terus merambati seisi hatiku. Aku bahagia merasakan hal itu.
                Aku terus memandangnya dari jauh, aku terus mencuri setiap senyuman yang melekat diwajahnya. Aku berdoa agar dia tak menyadari keberadaanku yang menaruh rasa padanya.

                “ Hey lagi nulis tentang Reza lagi ?” tanya Rena yang entah muncul dari mana.
                “ Hehe..iya. Kamu tau ga, Reza nyapa aku ya walaupun hanya sebentar”.
                ” Oh ya ? Trus gimana ? Kalian omongin apa aja ?” tanya Rena penasaran.
                “ Ga ada yang spesial sih, Cuma se-hay biasa aja tapi aku seneng kok” jawab Salsa sambil tersenyum. “ Seandainya, aku baik-baik aja aku pasti bakal lebih PD kalo deket dia dan sekitarnya “ sambung Salsa.
                “ Hey, ingat Tuhan ga pernah memberikan masalah tanpa solusi. Ingat Dia selalu menjanjikan pelangi sehabis hujan “ kata Rena menguatkan.
                “ Iya Ren, kamu bener. Kok tiba-tiba, aku jadi mewek gini ? Makasih ya, kamu selalu siap untuk memberikan aku semangat “ ucap Salsa sambil memeluk Rena.
                “ Sama-sama, dalam persahabatan kan selalu ada kebahagiaan. Ya udah deh, kamu lanjut nulis gih, aku mau makan dulu “ pamit Rena.
                “ Iya deh tapi makannya jangan banyak ya, entar makin bulet loh “ canda Salsa yang hanya dibalas oleh tawa riang Rena.
                Salsa kembali pada posisi sebelumnya, mengambil buku dan pena lalu mulai menulis lagi.

                Since i found you, my life begins so new.
                Aku merasa berbeda semenjak menyadari kehadiranmu. Kau seperti sebuah kerang yang menyimpan sebuah mutiara indah dengan kualitas terbaik. Kau seperti sebuah buku dengan sampul sederhana namun dengan bacaan yang menarik. Kau seperti sebuah pohon rindang yang sejuk untuk beristirahat sejenak. Dan kau seperti sebuah syair singkat yang sarat akan makna indah.
                Aku tak ingin kau memandang kearahku untuk waktu yang lama, namun pandanglah aku sekilas ketika kau merasa jenuh. Aku merasa tak sempurna, bahkan jauh dari sempurna namun aku ingin menyukaimu secara sempurna.



Tulisan ini akan sempurna, ketika aku tau akhirnya.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar