3 Hati 1 Rasa
Aku terus dan terus menyimpanmu dalam
benakku hingga saat ini. Aku menyadari, rasa ini salah namun jujur aku tak tau harus berbuat apa. Setiap
saat aku mengingatmu, disaat sejenak aku melupakanmu maka angin akan mengingatkanku
akan rasa ini untukmu.
Ternyata kau adalah cinta pertamaku
yang terlukis indah dilembaran-lembaran hidupku. Mungkin karena itulah, aku
sulit melupakanmu.
Maafkan aku jika rasa yang kurasakan
ini salah namun inilah hatiku. Hati yang bodoh karena mau mencintai begitu
dalam. Hati yang bodoh karena ingin tetap bertahan meskipun terluka dan hati
yang bodoh karena tak pernah bisa berbohong.
Logikaku terus memperingatkan aku
agar berhenti, berhenti dari setiap rutinitasku mencintai dalam diam. Namun disaat
aku mengikuti logika itu, maka kamu akan muncul dengan sendirinya diantara
hembusan angin. Meniupkan bisikan pada hatiku yang sesaat tadi tertidur,
membuat bergetar dan hatiku akan memberikan alarm peringatan agar aku tak
melakukan itu.
Kamu harus tau bagaimana angin
membisikkan itu.
Aku duduk bersama sahabat-sahabatku,
sedang bercanda dan sesaat aku melupakanmu namun tiba-tiba angin menghadirkan
rasa yang sesaat itu. Salah satu sahabatku, memilah bawang goreng dari bakso
yang dipesannya dan sedetik kemudian kamu hadir lagi. Ya kamu tak menyukai
bawang goreng.
Begitulah angin menyelipkan kamu
ketika aku melupakanmu sesaat.
Ya aku mencintai kamu dalam diam.
Diam-diam tertawa ketika melihat kamu tersenyum, diam-diam menangis ketika kamu
sakit, diam-diam marah ketika kamu disakiti, diam-diam mendoakan ketika kamu
mendapat masalah dan diam-diam kecewa ketika kamu malah pergi dan bersandar
pada hati yang lain.
Aku menyiapkan hatiku agar kamu bisa
kapanpun datang dan bersandar, mengeluarkan semua keluh kesahmu. Namun, kamu
berpaling.
Kini aku semakin diam dalam
mencintaimu. Bagaimana mungkin aku berjalan kearahmu dan mengatakan bahwa “ Aku
Mencintaimu “ ketika hatimu telah terisi. Bagaimana mungkin aku berjalan
kearahmu dan menggenggam tanganmu, memberikan semangat ketika tanganmu telah
digenggam. Dan bagaimana mungkin aku berjalan kearahmu untuk memelukmu ketika kamu
tersakiti sedangkan kamu sendiri yang memeluk dia.
Aku marah, ya aku marah tapi bukan terhadapmu
yang tak pernah memandang kearahku. Aku kecewa, ya aku kecewa tapi bukan terhadapmu
yang berlari kepadaku ketika kamu ingin berbagi. Aku marah, aku kecewa terhadap
diriku sendiri yang tak pernah sadar bahwa cinta ini salah.
Cintaku ini tulus...
Aku tak ingin berada diantara
kalian. Aku hanya ingin berada disisimu, hanya aku namun kini aku sadar aku tak
dapat. Apakah dia bisa membuatmu bahagia ? Apakah kamu nyaman disisinya ?.
Aku dapat jawabannya...
Semuanya tergambar jelas
disenyumanmu.Kamu bahagia, kamu nyaman.
Itu sudah cukup untukku. Aku akan
mengumpulkan kepingan-kepingan kenangan itu dan akan menguburkan semuanya
disebuah peti masa lalu. Aku akan mengunci peti itu dan akan kubuang kelaut
kuncinya dengan begitu rasa itu perlahan akan menghilang dan tak pernah kembali
lagi
Aku, kamu dan dia. Aku dan dia
memiliki hati yang sama, sama-sama mencintaimu. Aku, kamu dan dia memiliki hati
yang merasakan satu rasa yaitu CINTA.
Untuk dia yang kini kamu cintai...
Aku memang memilikinya diwaktu
kemarin namun kamu memilikinya diwaktu ini, besok dan besoknya lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar