Senin, 09 April 2012


Sayangi Aku Mama


“Ampun ma, jangan pukulin Cahaya lagi”seru Cahaya sambil menangis karene dipukul oleh ibunya
“Diam kamu anak nakal, dasar anak pembawa sial”ucap ibunya dengan mata yang memancarkan sinar kebencian dari matanya.
Cahaya begitulah panggilannya. Cahaya adalah seorang anak remaja yang baik hati dan sangat cantik, kini dia bersekolah disalahsatu Sekolah Menengah Atas Swasta. Cahaya sangat dibenci oleh oleh ibu kandungnya sendiri karena menurut ibunya Cahayalah yang menyebabkan suaminya meninggal.
“Ma cukup, jangan nyakitin Aya lagi”tiba-tiba Reni datang dan menolong adiknya
“Ren minggir mama ingin kasih pelajaran sama pembawa sial in”
“Ma cukup!!”bentak Reni
“Kamu berani bentak mama hanya karena anak ini?”ucap mamanya dengan kemarahan yang semakin menjadi-jadi
“Maaf ma menurut Reni mama sudah keterlaluan”
Aya yang mendengar itu langsung bangkit berdiri dan lari menuju kamarnya. Neni yang melihat itu ingin mengejarnya namun dihalangi oleh Reni.
Aya berlari masuk kekamarnya dan mengangkat foto kakek yang merupakan ayah dari Nani mamanya. Sambil menangis Aya berkata
    “Kek, katanya kakek memberikan nama Cahaya kepadaku agar aku bisa menjadi cahaya bagi orang-orang yang ada disekitar aku, namun kenapa pada kenyataannya aku merasa aku bagaikan malapetaka bagi orang lain khususnya mama? Kek seandainya kakek masih hidup………….”Aya tidak melanjutkan kata-katanya, dia hanya diam dan air matanya terus mengalir dari matanya yang indah.
    Keesokan paginya tepatnya hari minggu pagi, Aya sudah bangun. Dia sengaja bangun lebih pagi untuk bisa membuatkan sarapan yang special buat mamanya. Aya memasak makanan kesukaan mamanya yaitu sayur asem.
    “Aya kamu ngapain pagi-pagi gini udah didapur?”Tanya Reni yang batu bangun tidur
    “Kakak sendiri ngapain bangun pagi-pagi gini?”Aya balik bertanya
    “Ye ni anak ditanya malah balik nanya, kakak bangun karena denger berisik didapur yang kamu buat.
    “Oh sorry ya ka, ni aku mau buat sayur asem itukan makanan kesukaan mama”jawab Aya dengan masih sibuk memotong sayur.
    Mendengar itu Reni hanya diam dan beranjak pergi. Setelah sarapannya siap Aya menyajikan diatas meja makan. Nani yang bangun melihat sarapannya sudah siap langsung menuju kemeja makan. Pada saat mau memakannya Reni datang.
    “Ma makan yang banyak ya, masalahnya itu masakan Aya. Dia bela-belain bangun pagi untuk masakin sarapan buat mama”kata Reni sambil duduk dan mengambil makanan.
    Namun tiba-tiba Nani berdiri dan pergi menuju kamarnya. Reni pun bangkit berdiri dan mengikuti mamanya kekamar, sesampainya dikamar Reni bertanya
    “Ma kenapa sih mama begitu membenci Aya? Perasaan selama ini dia nggak pernah membuat sesuatu yang bisa membuat mama benci dia kayak gini!!”
    “Dia itu menghancurkan hidup mama”
    “Aku nggak ngerti maksud mama”Tanya Reni dengan raut wajah yang bingung
    “Dia yang menyebabkan papamu meninggal Reni!!”
    Reni hanya diam berusaha mencerna kata-kata mamanya, melihat itu Nani mulai bercerita tentang kejadian yang sebenarnya terjadi.
“ 15 tahun yang lalu tepatnya bulan Juni, papa, mama dan kamu berencana ingin pergi berlibur di vila di puncak. Dalam perjalanan menuju ke puncak mobil kita di cegat oleh sekawanan perampok. Para perampok itu menyuruh kita keluar dari mobil dan mengangkat semua perhiasan dan semua uang yang kita bawa. Salah satu dari perampok itu melihat mama, mereka mulai berusaha untuk memperkosa mama. Papa yang melihat hal itu dia berusaha untuk mmenyelamatkan mama namun pada saat dia berusaha tiba-tiba sebuah pisau menancap tepat dijantung papa, sedangkan dengan waktu yang bersamaan para perampok itu memperkosa mama. Setelah memperkosa mama dan membunuh papa mereka kabur dengan membawa mobil papa. Kamu yang pada saat itu masih berumur kurang lebih 3 tahun hanya menangis. Dan hasil dari perbuatan bejat perampok itu lahirlah Cahaya. Menurut mama merekalah yang menyebabkan papamu meninggal.
Reni yang mendengar semuanya itu hanya bisa diam. Dia tidak menyangka kalau begitu berat masalah batin yang dihadapi oleh ibunya itu. Namun dalam hatinya dia juga berpikir seharusnya tindakan yang selama ini dilakukan oleh ibunya kepada Aya sangat tidak adil. Aya tidak tahu semua yang telah terjadi kepada keluarga mereka.
“Tapi ma, nggak seharusnya mama bertindak sekejam itu kepada Aya! Biar bagaimanapun Aya nggak tahu tentang semua ini”
“Tapi bagi mama karena dialah papamu meninggal”
Tanpa disadari Aya mendengar semua percakapan antara Reni dan ibunya. Aya menangis dalam hatinya ia merasa begitu sakit dan kecewa. Seandainya dari awal dia mengetahui semua ini, dia rela pergi meninggalkan rumah itu hanya demi membuat hidup mamanya bahagia.
Setelah mendengar percakapan mereka Aya berjalan menuju kamarnya dan dealam hatinya dia berjanji akan menjauh dari kehidupan keluarganya.
    Keesokan paginya Nani menstarter mobilnya menuju kesabuah supermarket. Namun dalam perjalanan Nani mendapat kecelakaan dan masuk Rumah Sakit. Nani lalu dibantu oleh warga yang  ada disekitar tempat kejadian dan membawa dia kerumah sakit.
    Driiiiing!!!! Terdengar dering telepon. Reni berjalan menuju sumber bunyi itu.
    “Halo, selamat pagi”
    “Selamat pagi, apa betul ni dengan keluarga ibu Nani Hermawan?”terdengar jawaban dari seberang sana
    “Iya betul saya anaknya, ini dari mana ya?”Tanya Reni dengan raut wajah yang bingung
    “Mba ini dari Rumah Sakit Pelita Harapan, kami ingin memberitahukan bahwa ibu anda baru saja mengalami kecelakaan dan kondisinya sangat kritis. Beliau mengalami pendarahan dan saat ini beliau sangat membutuhkan donor darah yang sesuai”ucap salah satu perawat dari RS itu
    “Apa?”Tanya Reni dengan muka yang pucat dan seketika itu juga telepon yang dia pegang langsung terjatuh kelantai.
    Aya yang pada saat itu lewat, kaget melihat Reni yang tiba-tiba menangis dengan histeris. Aya menghampiri kakaknya dengan muka yang panik dan berkata.   
    “Ka, apa yang terjadi? Mengapa kakak menangis?”Tanya Aya dengan raut wajah yang sangat cemas
    “Aya,……. mama masuk rumah sakit dan saat ini dia sangat membutuhkan donor darah.
    Setelah mendengar itu mereka lalu bergegas pergi kerumah sakit. Sesampainya di RS Aya dengan diam-diam pergi untuk mendonor darahnya untuk Nani, ibunya. Setelah mendonor darahnya, Aya pergi ke Kapel yang berada di RS itu. Disana dia berdoa katanya “Bapa, jangan pernah ambil mama dari sisi kami. Kami masih sangat membutuhkan dia dalam kehidupan kami. Bapa aku rela nyawaku ditukar dengan nyawa mama”Aya berdoa dengan tulus dan berharap doanya dikabulkan oleh Tuhan.
    “Hai ka!!!!”sapa Aya terhadap Reni setelah berdoa
    “Kamu dari mana sih Aya? Kakak nyariin kamu, katanya kamu ngedonorin darah kamu buat mama ya?”
    “Iya, tapi kakak jangan kasih tahu sama mama ya?”
    “Iya!!”
    Setelah bercakap-cakap mereka masuk dan menjenguk ibu mereka. Namun didalam Nani mengusir Aya keluar.
    “Ngapain kamu disini anak sial? Cepat pergi, aku tidak mau melihat wajahmu”
    Aya langsung berlari keluar dari ruangan itu sambil menangis.
    “Mama kenapa sih? Sikap mama keterlaluan terhadap Aya. Mama tahu Aya yang telah mendonorkan darahnya untuk mama.
    “Apa??”Tanya mamanya dengan histeris
    Setelah mendengar itu tiba-tiba Nani bangun dari tempat tidurnya dan berusaha mengejar Aya. Pada saat itu Aya sudah berada diseberang jalan. Nani yang melihat Aya langsung segera memanggilnya.
    “Aya……….Aya………!!!!”panggil Nani
    Aya yang mendengar suara mamanya, dia berbalik dan berkata “Mama??”
    Aya berusaha untuk mendapatkan mamanya. Namun tiba-tiba Braaaaaakkkkkkkkkk…..
    “Ayaaaaaaa……!!!!”Nani berterik dengan histeris melihat tubuh anaknya terkulai dijalan dengan berlumuran darah.
    Aya tertabrak, dan Nani berlari memeluk tubuh anaknya sambil terus menangis.
    “Ma….ma..Aya sayang banget sama mama, A….ya ingin mama memeluk Aya untuk yang pertama dan yang terakhir kalinya!!”
    “Iya, sayang”seru Nani sambil memeluk Aya sambil terus menangis. Didalam pelukan mamanya,Aya mengakhiri hidupnya.

        Bapa trimakasih Engkau telah mengabulkan doaku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar