Jumat, 29 November 2013


CINTA





                Aku selalu berusaha untuk melindungi hatiku sendiri. Aku tak ingin untuk kedua kalinya jatuh dalam cinta yang dalam. Aku tak ingin untuk kedua kalinya mencintai orang dengan segenap hati dan jiwaku. Dan aku tak ingin untuk kedua kalinya terluka karena cinta yang mungkin sejak awal telah salah.
                Aku selalu berusaha melindungi hatiku, menutup setiap ruang kosong yang ada. Aku takut akan jatuh cinta lagi. Aku takut untuk mencintai lagi dan aku takut untuk menangis lagi.
                Aku selalu berusaha melindungi hatiku sendiri. Aku menjauh disaat ada hati lain datang perlahan dan menyentuh hatiku. Aku menjauh disaat hatiku mulai terpikat pada hati lain. Aku menjauh disaat hatiku mulai mengharapkan hati lain. Dan aku menjauh disaat ruang dihatiku ada yang perlahan mulai mengisi.
                Cinta, bagiku cinta itu sederhana.
                Sesederhana kamu melihat mentari terbit.
                Sesederhana kamu mendengar kicauan burung dipagi hari.
                Sesederhana kamu menghirup udara yang diberikan Sang Pencipta.
                Sesederhana mentari terbenam.
                Sesederhana kamu memandang bulatnya bulan.
                Sesederhana kamu menghitung bintang dilangit.
                Cinta, bagiku cinta itu relative.
                Indah ketika kamu jatuh cinta.
                Sakit ketika kamu disakiti.
               
                Kamu takkan tahu, saat dimana cinta itu datang.
                Mungkin cinta akan datang ketika kamu tertawa.
                Mungkin cinta akan datang ketika kamu menangis.
                Mungkin cinta akan datang ketika teriknya mentari
                Atau mungkin cinta akan datang ketika hujan membasahi tanah.



                Cinta datang dari segala arah.
                Bisa saja cinta datang dari sebuah persahabatan
                Bisa saja cinta datang dari sebuah permusuhan
                Bisa saja cinta datang dari sebuah persaudaraan.

                Sadar atau tidak, awal dari sebuah rasa cinta adalah rasa rindu.
                Rasa rindu akan  menyadarkan hati bahwa ia mendambakan kehadiran hati lainnya.
Rasa rindu akan membuat hati sadar bahwa kehadiran hati yang lain mampu mengisi relung yang kosong.
Rasa rindu membuat hati akan berusaha untuk mendapatkan hati lainnya.
Dan rasa rindu yang akan menyadarkan hati bahwa hati lainnya begitu berharga disaat kehilangan.

Terkadang cinta bagaikan angin disaat musim dingin.
Dengan hawanya menusuk hingga ke pori  namun tak benar-benar mengisi kekosongan.
Namun terkadang cinta bagaikan air disaat musim kamarau.
Datang memberikan kesejukkan dan mengisi setiap ruang yang kosong.

Aku ingin mencoba untuk mencintai lagi, namun disaat yang sama aku takut.
Aku takut jatuh cinta.
Entah mengapa, namun aku merasa jatuh cinta hanya akan membuatku tersakiti.
Mungkin aku pengecut, namun aku hanya berusaha untuk melindungi hatiku.
Aku takut jika aku jatuh cinta dan mencintai dengan segenap hatiku, mungkin disaat yang sama aku akan tersakiti lagi.

Aku pernah mencintai, mencintai dengan segenap hatiku.
Dengan cinta itu, aku selalu ingin menjadi yang terbaik.
Dengan cinta itu, aku selalu ingin berjuang.
Dengan cinta itu, aku selalu ingin menggapai semuanya.
Meski aku hanya mencintai dalam diam namun semua terasa indah.
Aku berharap suatu hari nanti, cinta yang diam itu akan bersuara.

Suatu ketika, cinta itu bersuara.
Aku berpaling namun yang kudapatkan adalah cinta yang lain.
Cinta yang baru, memanggilku untuk menggenggamnya.
Aku berpaling dan pergi.
Dia masih memanggilku.
Aku menutup telingaku dan terus berjalan menjauhinya.
Dia terdiam..
Aku berhenti namun tak berusaha melihat kearahnya.
Dia masih terdiam..
Aku berbalik dan memandangnya.
Aku mulai melangkah kearahnya, namun dia masih terdiam.
Aku semakin dekat namun masih tak ada suara.
Aku berhenti tepat dihadapannya.
Mulutnya kaku, wajahnya memutih, seluruh tubuhnya dingin.
Mengapa dia masih terdiam ?
Aku menyentuhnya, dia masih terdiam.
Mengapa dia tak memanggilku lagi ?
Aku memanggilnya, namun dia tak lagi menjawab.
Aku tersadar, bahwa suaranya telah mengisi ruang yang kosong.
Dan aku menyadari aku telah jatuh cinta, cinta yang terlambat.
Disaat sebuah cinta memanggil, janganlah coba untuk berpaling.
Disaat sebuah cinta memanggil, jawablah.
Disaat sebuah cinta memanggil, maka genggamlah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar